AKU MEMILIHMU
keindahan permata yang menyergap kehidupan
kedudukan logika yg meluluh lantak.kan kenangan
Menarik seluruh lambai jiwa
Menggenggam lantunan nada senyuman
Puing-puing waktu menjelma surga dunia
Senyuman menari-nari mengitari siang malam
Sejuk menyelimuti jiwa yg meronta kekeringan
Seribu dinding-dinding besi meyakinkan
memaksa hiruk pikuk ruangan
meyakinkan engkau menjadi milik ku
jiwa nan anggun menari di pelupuk mata,
seakan tuli menyergap pendengaran,
kepribadianmu,
semangatmu,
sosokmu yg agung
aku tersipu,
aku terbelalak jernih,
imanmu satukan tekadku,
bukan wajah yg rupawan yg menggelarimu,
namun jiwamu,
merampas perhatianku
aku terbisu di sudut kegelapan,
hanya cahaya tuhan yg mampu menerangiku
dzikir tasbih meyakinkanku padamu..
hingga aku berkata..
aku memilihmu...
kedudukan logika yg meluluh lantak.kan kenangan
Menarik seluruh lambai jiwa
Menggenggam lantunan nada senyuman
Puing-puing waktu menjelma surga dunia
Senyuman menari-nari mengitari siang malam
Sejuk menyelimuti jiwa yg meronta kekeringan
Seribu dinding-dinding besi meyakinkan
memaksa hiruk pikuk ruangan
meyakinkan engkau menjadi milik ku
jiwa nan anggun menari di pelupuk mata,
seakan tuli menyergap pendengaran,
kepribadianmu,
semangatmu,
sosokmu yg agung
aku tersipu,
aku terbelalak jernih,
imanmu satukan tekadku,
bukan wajah yg rupawan yg menggelarimu,
namun jiwamu,
merampas perhatianku
aku terbisu di sudut kegelapan,
hanya cahaya tuhan yg mampu menerangiku
dzikir tasbih meyakinkanku padamu..
hingga aku berkata..
aku memilihmu...